BPOM Hadir dan Berperan Aktif dalam Munas XI Gerakan Pramuka: Saka POM Nasional Disahkan untuk Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan



Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Sabtu (02/12/2023) - Musyawarah Nasional (Munas) XI Gerakan Pramuka diresmikan dengan kehadiran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang turut memeriahkan kegiatan tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo, membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo, dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki; Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso; dan Ketua Kwartir Daerah Aceh, Muzakir Manaf.


Munas XI Gerakan Pramuka tidak hanya menjadi forum pembahasan organisasi, namun juga mempersembahkan serangkaian kegiatan menarik dalam Festival Nusantara Munas XI. Salah satu sorotan utama adalah UMKM Expo, Festival Kuliner, Pasar Rakyat, Pameran Foto Pramuka, dan Pentas Seni Budaya. Dalam rangkaian acara tersebut, BPOM yang diwakili oleh Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan (Deputi 3), Rita Endang, turut serta dalam kegiatan tersebut.


Rita Endang tak hanya menghadiri acara, tetapi juga turut meninjau booth pameran BPOM. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan edukasi kepada para anggota Pramuka dan awak media yang berkunjung. Selain itu, Rita Endang juga mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan paparannya pada sidang paripurna 2 dengan tema "Saka Pengawasan Obat dan Makanan, Membangun Generasi Sehat dan Berkualitas untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju."


Dalam presentasinya, Rita Endang memaparkan peran BPOM dalam mengawasi lebih dari 857.739 jenis produk, termasuk obat, obat bahan alam, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar produk tersebut telah memenuhi syarat keamanan dengan persentase obat sebesar 89,73% dan pangan olahan sebesar 84,78%.


Rita Endang juga mengungkapkan berbagai permasalahan terkait keamanan dan mutu produk, seperti penyalahgunaan obat-obatan tertentu, kosmetik mengandung bahan dilarang, hingga beredarnya obat dan makanan ilegal. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka diakui sebagai mitra strategis BPOM, terutama melalui pengembangan Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) sejak tahun 2017.


Saka POM, yang telah memiliki lebih dari 23 juta anggota pramuka, menjadi wadah penting untuk meningkatkan peran aktif anggota Pramuka dalam pengawasan obat dan makanan. Dalam sidang paripurna 3, Saka POM Nasional secara resmi disahkan, memperluas harapan BPOM agar semakin banyak kader Pramuka yang terlibat dalam kegiatan pengawasan obat dan makanan melalui tiga Krida utamanya.


Keseruan Munas XI Gerakan Pramuka tidak hanya menciptakan keputusan-keputusan strategis, tetapi juga mengukuhkan peran Saka POM Nasional sebagai mitra yang handal dalam menjaga keamanan dan mutu obat serta makanan di Indonesia. Semangat dan kebersamaan dalam persaudaraan antar pramuka diharapkan menjadi landasan bagi kemajuan bangsa ke depan.

Post a Comment

أحدث أقدم