Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) DIY Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Yogyakarta – Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2024-2029 resmi dilantik pada Selasa, 15 Oktober 2024, di Hotel Harper Malioboro, Yogyakarta. Pelantikan ini dihadiri oleh Dewan Pengawas Pengurus Pusat PFI, Woro Indah Widiastuti, yang mewakili Ketua Umum PFI, Fadli Zon, serta GKBRAA Paku Alam X.
Sejarah Panjang Filateli di Indonesia
Penerbitan prangko pertama di dunia pada 6 Mei 1840 di Inggris menandai babak baru dalam sejarah komunikasi global. Di Indonesia, prangko pertama diterbitkan pada 1 April 1864, di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Sejak itu, hobi mengumpulkan prangko atau filateli berkembang pesat dan menjadi salah satu kegiatan yang digemari oleh berbagai kalangan.
Organisasi filateli di Indonesia pertama kali berdiri pada tahun 1922 dengan nama "Postzegel Verzamelaars Club Batavia", dan berkembang menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) pada tahun 1985. PFI bertujuan untuk memajukan hobi filateli di Indonesia dan menjalin kerja sama dengan komunitas filateli di tingkat internasional.
Pelantikan Pengurus Daerah PFI DIY 2024-2029
Dalam pelantikan ini, Woro Indah Widiastuti mengungkapkan bahwa Yogyakarta memiliki peran penting dalam sejarah filateli di Indonesia. "Pada tahun 1991, Yogyakarta menjadi tuan rumah FIAP Exco Meeting (Pertemuan Filateli Asia-Pasifik), yang diabadikan dalam penerbitan prangko. Sejarah ini terulang kembali pada tahun 2006, ketika Yogyakarta menjadi tuan rumah FIAP Exco sekaligus menetapkan 29 Maret sebagai Hari Filateli Indonesia," jelas Woro.
GKBRAA Paku Alam X dalam sambutannya menekankan pentingnya peran prangko dalam sejarah komunikasi di Indonesia. "Prangko bukan hanya sekadar alat pengiriman surat, tetapi juga simbol penting dalam mengabadikan sejarah dan budaya bangsa," ungkapnya.
Yogyakarta Sebagai Rumah Filateli
Yogyakarta telah dikenal sebagai pusat budaya dan pendidikan, dan juga memiliki komunitas filateli yang aktif. Pada tahun 2023, prangko bergambar Malioboro diterbitkan sebagai simbol semangat kota Yogyakarta dalam melestarikan tradisi filateli. "Kami berharap DIY bisa menjadi rumah bagi filateli, mengingat banyaknya pelajar dan pengajar yang dapat menjadi penggerak utama dalam melestarikan hobi ini," tambah Woro.
Komitmen PFI untuk Masa Depan Filateli
Sejak didirikan, PFI terus berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan hobi filateli di Indonesia. Selain menjalin hubungan internasional melalui keanggotaan di Federation Internationale de Philatelie (FIP) dan Federation of Inter-Asian Philately (FIAP), PFI juga berupaya mempererat persaudaraan di kalangan filatelis nasional. Pelantikan kepengurusan baru ini diharapkan akan membawa angin segar bagi pengembangan filateli di DIY dan di seluruh Indonesia.
Posting Komentar