Lama Tak Jumpa, Diskusi Penerapan SPAB Terintergrasi dengan Kepramukaan

Lama Tidak Jumpa, Diskusi Penerapan SPAB Terintergrasi dengan Kepramukaan


Yogyakarta, 10 November 2023 - Kabar baik telah menyapa satuan pendidikan di seluruh Indonesia dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Kebijakan ini menjadi dorongan positif bagi satuan pendidikan yang berada di kawasan rawan bencana untuk mengaktifkan dan meningkatkan penyelenggaraan program SPAB.


Keberadaan peraturan tersebut menjadi landasan yang kuat bagi program SPAB untuk menjalankan tugasnya secara masif di satuan pendidikan. Dampak positif kebijakan ini terlihat dari lonjakan jumlah satuan pendidikan yang aktif menyelenggarakan program SPAB, terutama di 10 provinsi dan 12 kabupaten/kota yang telah memiliki regulasi terkait.


Hingga tahun 2021, lebih dari 30 ribu satuan pendidikan telah berkontribusi aktif dalam mengurangi risiko bencana di lingkungan mereka. Keberhasilan ini tidak hanya tercermin dalam penyelenggaraan program SPAB tetapi juga dalam peningkatan pengetahuan tentang adaptasi perubahan iklim di kalangan satuan pendidikan.


Dalam pertemuan malam ini (10/11/2023), saya berkesempatan berdiskusi dengan Kak Rangga Wisnu, yang saat ini berada di Yogyakarta mengikuti rapat koordinasi sekretariat bersama SPAB pada 8 - 11 November 2023. Fokus diskusi kami adalah mengenai penerapan SPAB bagi peserta didik penyandang disabilitas di satuan pendidikan khusus dan reguler, serta integrasinya dengan kegiatan kepramukaan di gugus depan.


Kak Rangga Wisnu, yang pernah menjabat sebagai Humanitarian Consultant di World Organization of the Scout Movement (WOSM), kini aktif di Tenggara Akademi Mitigasi yang bergerak dalam peningkatan kapasitas dan pemberdayaan baik untuk kelompok disabilitas maupun kelompok marjinal.


Setelah diskusi yang penuh inspirasi, kami menyadari bahwa penerapan SPAB tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga peluang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi semua. Selain itu, kami memanfaatkan kesempatan reuni kegiatan KML golongan Pandega angkatan III Kwarnas, di mana saya memberikan memorabilia dari perkemahan bakti Saka Kalpataru III Kwarcab Sleman di Kampung Iklim, yang baru-baru ini berhasil diselenggarakan.


Dengan semakin berkembangnya program SPAB dan peningkatan kesadaran akan perlunya adaptasi terhadap risiko bencana, diharapkan satuan pendidikan di seluruh Indonesia dapat menjadi pusat keamanan dan pengetahuan bagi generasi mendatang. Mari bersama-sama menjaga bumi kita dari ancaman bencana, dan jadikan satuan pendidikan sebagai garda terdepan menuju masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama